Apa Itu FOMO? Inilah Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Banyak aspek dalam kehidupan manusia yang terkadang memiliki tren tertentu seperti teknologi, fesyen, otomotif, perabotan, dan lain-lain. Dalam menyikapi tren, ada sekelompok orang yang memiliki sikap FOMO. Lalu apa itu FOMO? Simak penjelasan dan hal-hal yang berkaitan di bawah ini!
Apa itu FOMO?
FOMO atau yang memiliki kepanjangan fear of missing out adalah perasaan cemas atau takut berlebihan jika ketinggalan suatu berita atau tren tertentu. Rasa takut ini muncul sebagai respon keengganan seseorang bila disebut gaptek, kurang gaul, kudet, atau ketinggalan zaman.
FOMO sendiri banyak dialami oleh penikmat media sosial, terutama anak muda yang cenderung banyak menggali informasi dari berbagai sumber.
Bagaimana FOMO Terjadi?
Setelah mengetahui apa itu, maka selanjutnya adalah mengetahui bagaimana rasa takut ini bisa muncul. FOMO merupakan hasil olah dari amigdala, bagian pada otak yang bertanggung jawab terhadap untuk merespon berbagai ancaman pada manusia.
Dalam kasus ini, amigdala mencerna informasi seperti barang-barang baru yang belum terbeli, tren yang belum dilakukan, serta persepsi tentang ketinggalan zaman sebagai ancaman. Hal inilah yang akhirnya menciptakan rasa cemas, khawatir, dan stress.
Semakin banyak informasi yang masuk, maka hasil olahan amidala yang menganggap hal tersebut sebagai “ancaman” juga semakin banyak, sehingga frekuensi seseorang untuk mengalami FOMO juga akan semakin sering.
Efek Sikap FOMO pada Seseorang
FOMO yang berkelanjutan dapat memberikan beberapa efek pada pelakunya. FOMO dapat membuat seseorang merasa rendah diri, mengalami mood swing, tidak percaya diri, memiliki kecemasan berlebih dalam kehidupan sosial, atau bahkan depresi.
FOMO vs JOMO
Selain FOMO, dikenal pula JOMO atau joy of missing out yang artinya menikmati kehidupan tanpa terlalu memusingkan perubahan tren. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa JOMO merupakan lawan dari FOMO.
JOMO memungkinkan seseorang untuk tidak khawatir berlebihan terhadap perubahan tren, apalagi jika tren tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa bagi kehidupannya. Mereka yang memiliki sikap JOMO akan memiliki kesadaran penuh terkait apakah tren yang ada harus diikuti atau tidak. Hal ini membuat mereka lebih santai dan bijak dalam mengambil keputusan.
Bagaimana Mengatasi FOMO?
Ada beberapa cara yang bisa Anda tempuh untuk mengatasi FOMO dan bisa menuju JOMO agar kehidupan lebih tenang dan lebih bijak dalam menghadapi perubahan tren.
1.Alihkan Fokus
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi FOMO adalah mengalihkan fokus. Cobalah untuk mengesampingkan tren dan hal-hal yang berkaitan. Lakukanlah hal lain yang bisa mmbuat pikiran tertuju pada aktivitas yang baru seperti naik gunung, menonton film, atau melakukan kesibukan yang lain.
2.Rehat Media Sosial
Tak bisa dipungkiri bahwa media sosial menjadi salah satu tempat munculnya FOMO pada seseorang. Mereka yang melihat hal-hal baru di dunia maya akan merasa tidak percaya diri bila tidak mengikutinya. Oleh karena itu bila ingin menghilangkan atau setidaknya mengurangi kemunculan FOMO, maka rehat sejenak dari media sosial bisa menjadi solusi.
Setelah kondisi batin dan mental membaik, serta bisa menerima keaadan, maka bisa menggunakan kembali media sosial.
3.Temukan Relasi di Dunia Nyata
Tips ini bisa dilakukan sembari rehat dari media sosial. Cobalah untuk mencari relasi atau teman di dunia nyata. Ajak mereka untuk membicarakan hal-hal lain atau melakukan aktivitas bermanfaat seperti olahraga dan memasak agar bisa bantu menghilangkan gejolak perasaan terakit dengan tren yang ada.
4.Berusaha Bersyukur
Cara menghilangkan FOMO yang mungkin mudah tapi sering terabaikan adalah bersyukur. Terimalah apa yang dialami saat ini.Sadarilah bahwa yang dimiliki dan dialami saat ini adalah yang terbaik serta belum tentu bisa dimiliki orang lain. Dengan begitu, seseorang bisa selangkah lebih dekat menuju JOMO.
Itulah penjelasan mengenai apa itu FOMO berikut proses terjadi, efek, serta cara mengatasinya.